Minggu, 21 Maret 2010

Algoritma Genetika

3

“Algoritma Genetik”

Sebuah algoritma genetika (GA) adalah sebuah pencarian teknik yang digunakan dalam komputasi untuk mencari persis atau perkiraan solusi untuk optimasi dan mencari masalah. Algoritma genetic dikategorikan sebagai pencarian global heuristik. Algoritma genetik adalah kelas khusus dari algoritma evolusioner (EA) yang menggunakan teknik yang terinspirasi oleh biologi evolusioner seperti warisan, mutasi, seleksi, dan crossover.

Algoritma genetik menemukan aplikasi di bioinformatika, Phylogenetics, ilmu komputer, teknik, ekonomi, kimia, manufaktur, matematika, fisika dan bidang lainnya.

Algoritma genetik yang umum membutuhkan:

  1. Sebuah representasi genetik dari solusi domain,
  2. Sebuah fungsi fitness untuk mengevaluasi solusi domain.

Algoritma genetik yang dilaksanakan dalam simulasi komputer dimana sebuah populasi representasi abstrak (disebut kromosom atau genotipe dari genom) dari solusi-solusi calon (disebut individu, makhluk, atau fenotip) untuk sebuah masalah optimasi berkembang menuju solusi yang lebih baik. Secara tradisional, solusi direpresentasikan dalam biner sebagai benang dari 0s dan 1s, tapi encoding lain juga mungkin. Evolusi biasanya dimulai dari sebuah populasi individu yang dihasilkan secara acak dan terjadi dalam generasi. Dalam setiap generasi, kebugaran setiap individu dalam populasi dievaluasi, beberapa individu stochastically dipilih dari populasi sekarang (berdasarkan kebugaran mereka), dan dimodifikasi (digabungkan dan mungkin bermutasi secara acak) untuk membentuk populasi baru. Penduduk baru kemudian digunakan dalam iterasi berikutnya dari algoritma. Umumnya, algoritma berakhir ketika baik jumlah maksimum generasi telah diproduksi, atau tingkat kebugaran yang memuaskan telah dicapai untuk populasi. Jika algoritma telah dihentikan karena jumlah maksimum generasi, solusi yang memuaskan mungkin atau mungkin belum tercapai.

Sederhana generasi pseudocode algoritma genetika

  1. Pilih awal populasi dari individu-individu
  2. Mengevaluasi kesesuaian setiap individu dalam populasi
  3. Ulangi pada generasi sampai terminasi: (batas waktu, cukup kebugaran dicapai, dll).
  4. Pilih yang paling cocok individu untuk reproduksi.
  5. Keturunan individu baru melalui crossover dan mutasi operasi untuk melahirkan keturunan .
  6. Evaluasi kesesuaian individu individu baru.
  7. Ganti setidaknya-populasi sesuai dengan individu-individu baru.

Optimasi skema yang didasarkan pada algoritma genetika (GA) dapat menghindari masalah-masalah yang melekat pada pendekatan yang lebih tradisional. Pembatasan pada kisaran parameter-ruang yang dikenakan hanya oleh pengamatan dan fisika dari model. Meskipun parameter-ruang yang ditetapkan sehingga sering cukup besar, GA menyediakan cara yang relatif efisien secara global untuk mencari kecocokan model. Pada problem optimasi yang mempunyai multiple objective seringkali tujuannya merupakan konflik dalam pencapaian nilai optimal dari ruang permasalahan dimensi tinggi (high dimensional) dan seringkali membutuhkan proses perhitungan yang rumit. Cara algoritmis yang umum dipakai dalam menyelesaikan permasalahan multi objective biasanya dengan menggunakan teknik konvensional seperti goal programming, compromise programming dan interactive methods. Teknik-teknik ini efektif ketika menghadapi model dengan goal yang tidak terlalu banyak, namun tidak efektif ketika menghadapi model yang kurang jelas dan kompleks (jumlah variabel. subject to dan goal terlalu besar) Algoritma genetika memberikan alternatif baru dalam memecahkan banyak model sulit dari bidang optimalisasi. Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan multi objective goal programming dengan pendekatan GA, terlebih dahulu dilakukan dengan merubah subject to menjadi nilai domain constrain. Nilai range dari domain constrain ini kemudian diacak pada populasi tertentu untuk menentukan nilai tertinggi dari proses pencarian. Hasil akhir menunjukkan bahwa GA mampu menuntun penelusuran titik-titik optimal dalam persoalan multi objective goal programming. Titik-titik tersebut didapatkan dengan lebih efisien dibandingkan dengan proses QS3 atau LINDO. GA mampu memberikan nilai pencapaian solusi terhadap solusi idealnya lebih baik dibanding dengan metode lainnya.Hal ini disebabkan karena pada saat eksekusi GA lebih tergantung pada panjang populasi dan panjang generasi, sedangkan pada metode lainnya tergantung pada jumlah variabel yang akan dieksekusi.

Rabu, 03 Maret 2010

Pemrograman Multimedia

0

Teksbook URL

1. http://books.google.co.id/books?id=Ek6-nU5OuxQC&pg=PA6&dq=pemrograman+multimedia&cd=4#v=onepage&q=pemrograman%20multimedia&f=false

2. http://books.google.co.id/books?id=3uAMIBpFfoUC&pg=PA103&dq=pemrograman+multimedia&cd=1#v=onepage&q=pemrograman%20multimedia&f=false

3. http://books.google.co.id/books?id=8sWWozWfGlMC&pg=PA167&dq=pemrograman+multimedia&lr=&cd=24#v=onepage&q=pemrograman%20multimedia&f=false

Slide Presentasi(.ppt)

1. http://eri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5144/pendahuluan.ppt

2. http://adab.uin-suka.ac.id/file_kuliah/Perangkat%20lunak%20Multimedia.ppt

3. http://cobaberbagi.files.wordpress.com/2010/02/multimedia-interaktif-untuk-singkawang.ppt

4. http://eri.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5145/objekmulti.ppt

5. www.e-dukasi.net/sosialisasi/files/Multimedia/Multimedia.ppt

Artikel di Jurnal atau Prosiding

1. http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia1.pdf

2. http://re-searchengines.com/hidayat10608.html

3. http://yudiagusta.files.wordpress.com/2009/11/047-049-knsi09-009-aplikasi-multimedia-untuk-pembelajaran-transportasi.pdf

4. http://jurnaliqro.wordpress.com/2008/08/12/pengembangan-multimedia-pembelajaran-berbantuan-komputer/

5. http://www.masaguz.com/search/Jurnal+UI

6. http://www.ubaya.ac.id/courses/pk_multimedia/0/Program_Kekhususan_Multimedia.html

7. http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia

8. http://www.detikinet.com/read/2010/02/23/071956/1304756/317/blackberry-siapkan-aplikasi-super

Contoh Kasus dan Solusi

Masalah Potensial Keamanan iPhone

iPhone sebagai produk keluaran terbaru dari Apple telah banyak mengundang perhatian para hacker untuk mencobai keamanannya. Yang unik dari iPhone adalah bahwa produk ini tidak dilengkapi dengan software pengaman. Namun di lain pihak, Apple juga tidak mengijinkan pemakai iPhone untuk menambahkan software pengaman sebagai langkah antisipasi untuk menghindarkan iPhone dari infeksi virus-virus software. Namun saat iPhone terhubung ke Internet, kemungkinan tersebut tetap saja terbuka, kata Marius van Oers, seorang peneliti security dari McAfee's AVERT Labs di Amsterdam. Dia sendiri tidak mau menyebutkan secara spesifik celah keamanan yang dimaksud, namun dia menyebutkan beberapa cara untuk menemukan jalan masuknya.

Apple sendiri bergantung pada pengembang dalam menciptakan aplikasi Web-based yang akan diakses secara langsung menggunakan Safari Web Browser. Menurut Oers, browser Safari ini sendiri diklaim mempunyai kelemahan yang dapat membuat hacker mendapatkan kode ilegal dari sistem yang sedang berjalan.

Masih menurut Oers, “Adalah wajar bagi seseorang untuk berkirim SMS maupun email dengan menggunakan link web. Dan sekali terkoneksi dengan link web tertentu, server dapat menyusupkan kode ke dalam iPhone, jika sekali saja hal ini terjadi maka kendali Anda akan segera berpindah”.

Hal yang terjadi pada browser Safari tersebut ditemukan oleh Independent Security Evaluators, sebuah perusahaan yang hadir pada Konferensi Keamanan Black Hat bulan Agustus yang lalu. Dari sebuah situs, para peneliti memasukkan kode ke dalam iPhone dan menyerobot pesan text, nomor telepon serta email terbaru yang masuk. Sejak saat itu Apple memperbaiki kekurangannya tersebut.

Oers memaparkan pandangannya mengenai iPhone ini pada Virus Bulletin Security di Vienna. Apple juga mengjinkan pemakaian Javascript pada saat iPhone terhubung ke Internet. Lebih lanjut, aplikasi multimedia Apple, QuickTime juga cenderung mempunyai kelemahan dalam konsep eksploitasi web.

Namun begitu, iPhone tetap populer di pasar Amerika dan Eropa dalam 6 minggu terakhir ini, sehingga Apple mungkin dapat mengharapkan lebih banyak campur tangan hacker untuk mengganggunya.

Hacker yang mengganggu ke dalam sebuah peralatan memang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan yang mengganggu sistem komputer desktop. Namun beberapa aplikasi hacker kini telah dibuat untuk peralatan mobile, termasuk diantaranya untuk menghubungi ulang nomor telepon atau mengirim text ke nomor-nomor telepon milik hacker yang mendapatkan penghasilan darinya.

Mungkin kesempatan para hacker saat ini kecil, namun di masa yang akan datang kesempatan seperti itu bukan tidak mungkin akan meningkat, walaupun kita semua tidak mengharapkannya.(dna)

Sumber: PCWorld.com

http://www.beritanet.com/Hardware/potensial-keamanan-iphone.html